Kamis, 05 Januari 2012

PENDEKATAN DALAM STUDY ISLAM

Untuk selanjutnya kami akan sedikit mengurai tren Pendekatan Dalam Study Islam,OK kawan-kawan?
Number One...Pendekatan Sosoilogi dan Antropologi,sssttt...simak zzz,ni peuinting buangets loh?
Pendekatan Sosiologi dalam study Islam dipahami sebagai fenomena yang menyejarah dalam sosial dan budaya. Sementara itu Pendekatan Antropologi dapat dilihat dari sudut dinamika prespektif individu2 di dalam memahami ajaran Islam. Bahwa ragam dan corak keislaman sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika pemahaman umat Islam yang berbeda-beda tentang ajaran Islam berdasarkan setting sosial dan budaya yang melatarbelakangi sekaligus yang dihadapi umat Islam itu sendiri. Nah,dari sinilah kemudian muncul berbagai sudut pandang yang melahirkan berbagai model pemahaman terhadap ajaran Islam.
Hal ini menjaelaskan kepada kita bahwa fenomena keberagaman dalam Islam mempunyai karakteristik sendiri-sendiri berdasarkan fenomena sosial dan budaya dimana Islam berkembang bersama masyarakat.


>ISLAM SEBAGAI FENOMENA ATAU GEJALA SOSIAL
memahami kitab suci (misalnya-Al Qur'an) tidak bisa dilepaskan dari konteks historisnya,dan tidak berhenti pada teksnya saja. teks harus diinterpretsikan berdasarkan konteks dari urutan teks/nash suci. disinilah sesungguhnya letak pertautan erat antara teks dengan konteks.
melepaskan teks dari konteks historisnya mengakibatkan kita berhadapan dengan teks yang kosong,hingga berupa kata2 indah dan magis, kemudian dimitoskan, sehingga tidak sepenuhnya dapat menjelaskan realitas kebenaran yang hendak diungkapkan oleh teks/nash itu sendiri. Sedangkan, memahami teks/nash hanya terbatas pada teks, akan melahirkan pemahaman yang kering dan menjebak pada perdebatan linguistik semata-mata, dan akhirnya mengaburkan dimensi spiritualitas yang melatarbelakangi proses historis dari turunya teks/nash itu sendiri. disinilah urgensinya teks/nash suci dengan fungsi utama ajaran Islam sebagai pembimbing manusia menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Pendek kata, sebagai fenomena sosial dan budaya, Islam mempunyai keterkaitan erat dengan masyarakatnya dimana ia diturunkan. Maka salah satu kebijaksanaan seseorang memahami dalam Islam adalah terletak pada kesediaan memahami realitas masyarakat dimana islam diturunkan. Disinilah pentingnya pemahaman pluralitas (kemajemukan,keaneragaman,..) sebagai suatu pemahaman tentang keaneragaman di dalam memahami ajaran Islam. Adapun upaya memahami kemajemukan tadi dapat dikaji melalui pendekatan sosiologi dan antropologi dalam ilmu sosial budaya. Pendekatan dengan metode ini mencoba mengkaji keunikan karakter manusia muslim di berbagai tempat dan belahan bumi dimana mereka menjalani hidupnya dengan berislam. melalui car pemahaman seperti itulah diharapkan muncul suatu kesadaran bahwa ternyata tiap2 individu memiliki sudut pandang sendiri2 di dalam memahami ajaran agamanya. perlu dimengerti pula bahwa dalam setiap realitas yang plural itu, tidak ada yang persis sama, baik ukuran warna, rupa maupun dimensinya.

Nah...rehat dulu yah,break?? Yuk kita lanjut lagi cin...Pendekatan Historis(Sejarah),ihiiirrr...
Pendefinisian dari Sejarah adalah rekontruksi masa lalu mempunyai alur dan narasi.
Sedangkan penjabarannya menurut bpk Muqowim(sssttt sy dr jg g tau ni pak Qowwim kt pa bukan,hehe...LUWEH):
a. Sejarah itu bukan Mitos. Misalnya di jawa, mitos tentang raja Dewatacengkar, pemakan manusia, yang dikalahkan oleh ajisaka. dalam babad tanah jawa disebutkan bahwa raja-raja mataram keturunan para nabi disatu sisi dan keturunan tokoh wayang disisi yang lain. Di Sumatera, raja Iskandar Zulkarnain turun di bukit Seguntang yang kemudian menurunkan raja2.
b.Sejarah bukan filsafat. Manusia dalam pandangan filsafat berbeda dengan sejarah.
c.Sejarah bukan ilmu alam. Cara kerja sejarah berbeda dengan ilmu alam. lantas Sejarah ilmu apa dong...IPS?? boleh tapi ada juga yang nyebutin ;
>Sejarah itu ilmu tentang manusia
>Sejarah itu ilmu tentang waktu
>Sejarah itu ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
>Sejarah itu ilmu tentang sesuatu yang tertentu dan terinci

Untuk memahami Islam dengan baik, menurut catatan Bpk, Muqowim dalam kajiannya tentang studi islam,seseorang harus mengetahui konteks ketika Islam datang, atau ketika al Qur'an diturunkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ide moral ajaran Islam yang ada dalam kandungan al Qur'an. Setalah ide moral ditemukan kemudian dikontekstualisasikan pada masa sekarang. Ide moral itulah yang universal.
Pendekatan sejarah dalam study islam menjadi unik dan menarik ketika dihadapkan dengan kontekstualisasi kajian hadis atau sunnah dalam rangka mengetahui dan memahami problematika yang melatarbelakanginya. Dari sinilah, ditemukan kunci2 persoalan untuk memahami hadis atau sunnah nabi Muhammad saw secara komprehansif atau utuh.
Metode yang digunakan dalam melakukan peninjauan kembali terhadap hadis,yaitu dengan metode doble movement (gerak ganda) sebuah metode dengan melihat pada situasi sekarang, kembali ke masa nabi, dan kembali lagi ke masa kini....thks friens,udahan dulu yach...ngantuk nich?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar