Read more >>...
Minggu, 29 Januari 2012
Sejarah Perkembangan Studi Islam
Read more >>...
Kamis, 05 Januari 2012
PLURALISME DALAM KACA MATA ISLAM
Kehidupan umat manusia di dunia ini, pasti selalu ditemukan adanya pluralitas atau keaneragaman , kemajemukan. Pluralitas itu menyangkut berbagai kehidupan manusia, baik dalam warna kulit, bahasa dan adat istiadat maupun dalam keyakinan agama. Pluralitas juga terdapat dalam realitas kehidupan alam, baik benda mati seperti bebatuan maupun benda hidup seperti tetumbuhan dan binatangg. Adanya pluralitas dalam kehidupan masyarakat itu dinamis, penuh warna, tidak membosankan, danmembuat antara satu dengan yang lainnya salingg melengkapi dan membutuhkan. Dengan kata lain, pluralitas memperkaya kehidupan dan menjadi esensi kehidupan masyarakat sehingga tindakan untuk menolak ataupun menghilangkan adanya pluralitas, pada hakikatnya menolak esensi kehidupan.
Perlu dimengerti pula bahwa dakam setiap realitas yang plura itu, tidak ada yang persis sama, baik ukuran, rupa maupun dimensinya. Sungguhpun demikian, kita juga tidak dapat menutup mata pada adanya kenyataan bahwa dalam kehidupan masyarakat yang plural, tetapi di dalamnya berlangsung ketidakadilan, kemiskinan, kebodohan dan lemahnya hukum serta rendahnya disiplin mesyarakat. Kalau itu yyang terjadi, pluralitas dapat berubah menjadi ancaman yang sering kali memicu timbulnya keteganggan, bahkan konflik, yang sering kali mengambil bentuk kekerasan.
Dengan demikian, memasuki era reformasi yang akan mengubah tata kehidupan masyarakat kita secara fundamental, maka diperlukan sikap arif dan rendah hati dalam menghadapi dan memberlakukan adanya pluralitas. Sehingga, dapat dihindari adanya konflik sosial yang desdruktif dan tak terkendali, seperti yang terjadi di masyarakat kita akhir2 ini
Dalam kehidupan masyarakat yang plural, sikap dasar yang seharusnya dikembangkan adalah sikap bersedia untuk menghargai adanya perbedaan masing2 anggota masyrakat. Sehingga perbedaan akan dipandang sebagai hak fundamental dari setiap anggota masyarakat. Selanjutnya, masyarakat itu sendiri yang menuntut kepada anggotanya untuk menjaga, menghargai dan menumbuhkan adanya perbedaan itu. Karena tanpa perbedaan mesyarakat itu akan berhenti bergerak dan mati. Apalagi hal itu berkaitan dengan pemahaman ajaran agama oleh masing2 individu.
Read more >>...
PENDEKATAN DALAM STUDY ISLAM
Untuk selanjutnya kami akan sedikit mengurai tren Pendekatan Dalam Study Islam,OK kawan-kawan?
Number One...Pendekatan Sosoilogi dan Antropologi,sssttt...simak zzz,ni peuinting buangets loh?
Pendekatan Sosiologi dalam study Islam dipahami sebagai fenomena yang menyejarah dalam sosial dan budaya. Sementara itu Pendekatan Antropologi dapat dilihat dari sudut dinamika prespektif individu2 di dalam memahami ajaran Islam. Bahwa ragam dan corak keislaman sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika pemahaman umat Islam yang berbeda-beda tentang ajaran Islam berdasarkan setting sosial dan budaya yang melatarbelakangi sekaligus yang dihadapi umat Islam itu sendiri. Nah,dari sinilah kemudian muncul berbagai sudut pandang yang melahirkan berbagai model pemahaman terhadap ajaran Islam.
Hal ini menjaelaskan kepada kita bahwa fenomena keberagaman dalam Islam mempunyai karakteristik sendiri-sendiri berdasarkan fenomena sosial dan budaya dimana Islam berkembang bersama masyarakat.
>ISLAM SEBAGAI FENOMENA ATAU GEJALA SOSIAL
memahami kitab suci (misalnya-Al Qur'an) tidak bisa dilepaskan dari konteks historisnya,dan tidak berhenti pada teksnya saja. teks harus diinterpretsikan berdasarkan konteks dari urutan teks/nash suci. disinilah sesungguhnya letak pertautan erat antara teks dengan konteks.
melepaskan teks dari konteks historisnya mengakibatkan kita berhadapan dengan teks yang kosong,hingga berupa kata2 indah dan magis, kemudian dimitoskan, sehingga tidak sepenuhnya dapat menjelaskan realitas kebenaran yang hendak diungkapkan oleh teks/nash itu sendiri. Sedangkan, memahami teks/nash hanya terbatas pada teks, akan melahirkan pemahaman yang kering dan menjebak pada perdebatan linguistik semata-mata, dan akhirnya mengaburkan dimensi spiritualitas yang melatarbelakangi proses historis dari turunya teks/nash itu sendiri. disinilah urgensinya teks/nash suci dengan fungsi utama ajaran Islam sebagai pembimbing manusia menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Pendek kata, sebagai fenomena sosial dan budaya, Islam mempunyai keterkaitan erat dengan masyarakatnya dimana ia diturunkan. Maka salah satu kebijaksanaan seseorang memahami dalam Islam adalah terletak pada kesediaan memahami realitas masyarakat dimana islam diturunkan. Disinilah pentingnya pemahaman pluralitas (kemajemukan,keaneragaman,..) sebagai suatu pemahaman tentang keaneragaman di dalam memahami ajaran Islam. Adapun upaya memahami kemajemukan tadi dapat dikaji melalui pendekatan sosiologi dan antropologi dalam ilmu sosial budaya. Pendekatan dengan metode ini mencoba mengkaji keunikan karakter manusia muslim di berbagai tempat dan belahan bumi dimana mereka menjalani hidupnya dengan berislam. melalui car pemahaman seperti itulah diharapkan muncul suatu kesadaran bahwa ternyata tiap2 individu memiliki sudut pandang sendiri2 di dalam memahami ajaran agamanya. perlu dimengerti pula bahwa dalam setiap realitas yang plural itu, tidak ada yang persis sama, baik ukuran warna, rupa maupun dimensinya.
Nah...rehat dulu yah,break?? Yuk kita lanjut lagi cin...Pendekatan Historis(Sejarah),ihiiirrr...
Pendefinisian dari Sejarah adalah rekontruksi masa lalu mempunyai alur dan narasi.
Sedangkan penjabarannya menurut bpk Muqowim(sssttt sy dr jg g tau ni pak Qowwim kt pa bukan,hehe...LUWEH):
a. Sejarah itu bukan Mitos. Misalnya di jawa, mitos tentang raja Dewatacengkar, pemakan manusia, yang dikalahkan oleh ajisaka. dalam babad tanah jawa disebutkan bahwa raja-raja mataram keturunan para nabi disatu sisi dan keturunan tokoh wayang disisi yang lain. Di Sumatera, raja Iskandar Zulkarnain turun di bukit Seguntang yang kemudian menurunkan raja2.
b.Sejarah bukan filsafat. Manusia dalam pandangan filsafat berbeda dengan sejarah.
c.Sejarah bukan ilmu alam. Cara kerja sejarah berbeda dengan ilmu alam. lantas Sejarah ilmu apa dong...IPS?? boleh tapi ada juga yang nyebutin ;
>Sejarah itu ilmu tentang manusia
>Sejarah itu ilmu tentang waktu
>Sejarah itu ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
>Sejarah itu ilmu tentang sesuatu yang tertentu dan terinci
Untuk memahami Islam dengan baik, menurut catatan Bpk, Muqowim dalam kajiannya tentang studi islam,seseorang harus mengetahui konteks ketika Islam datang, atau ketika al Qur'an diturunkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ide moral ajaran Islam yang ada dalam kandungan al Qur'an. Setalah ide moral ditemukan kemudian dikontekstualisasikan pada masa sekarang. Ide moral itulah yang universal.
Pendekatan sejarah dalam study islam menjadi unik dan menarik ketika dihadapkan dengan kontekstualisasi kajian hadis atau sunnah dalam rangka mengetahui dan memahami problematika yang melatarbelakanginya. Dari sinilah, ditemukan kunci2 persoalan untuk memahami hadis atau sunnah nabi Muhammad saw secara komprehansif atau utuh.
Metode yang digunakan dalam melakukan peninjauan kembali terhadap hadis,yaitu dengan metode doble movement (gerak ganda) sebuah metode dengan melihat pada situasi sekarang, kembali ke masa nabi, dan kembali lagi ke masa kini....thks friens,udahan dulu yach...ngantuk nich?
Read more >>...
Pengertian Islam
Read more >>...
Selasa, 03 Januari 2012
PENDEKATAN STUDI ISLAM
Secara garis besar Study Islam membagi metode pendekatan dalam melakukan penelitian dan riset secara RASIONAL,EMPIRIS, dan SISTEMATIK menjadi tiga(3):
- Pendekatan Normatif (Social Science)
- Pendekatan Kemanusiaan (Social Himaniora)
- Pendekataan Ilmu-ilmu Alam (Natural Science)
- Pendekatan Normatif adalah pendekatan yang lebih menekankan aspek normatif dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam al Qur'an maupun Sunnah. yang termasuk di dalamnya adalah:
- Pendekatan Sosiologi
- Pendekatan Ekonomi
- Pendekatan Fenomenologi
- Pendekatan Sejarah
Dalam melakukan riset guna mempromosikan nilai Islam secara Ilmiah pendekatan ini mengedepankan pendekatan dengan metode INTERAKSIONALISME (Representative) dan FUNGSIONALISME (Kolektif).
Dengan metode INTERNASINALISME (Representative) kita melakukan pendekatan dengan mengambil semple actor social sebagai bahan penelitian. Sehingga patokannya dengan melihat individu2 yang mampu mewakili suatu masyarakat dapat terlihatlah bagaimana interaksi sosial yang terjadi di dalamnya.
Sedangkan dengan metode FUNGSIONALISME (Kolektif) kita melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta sosial yang ada. Misalnya Organisasi2 yang menjalankan fungsinya dapat kiata gunakan sebagai media dalam melakukan riset ilmiah sehingga dapat ditemukan fakta sosial yang empiris. nah,kawan2...dengan mengkaji Islam lewat metode ini diharapkan dapat menghindari anomi (perbenturan) nilai2 sosial yang ada dalam kemasyarakatan.
B. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini dipahami sebagai suatu gejala pemenuhan kebutuhan hidup,entah primary,sekuder,maupun tertier. Dari sini dapat dikaji bagaimana agar suatu pemenuhan kebutuhan, dapat di manajemen dengan sebaik-baiknya
C. Pendekatan Fenomenologi
Fenomenologi dapat diartikan suatu kenampakan diluar. Pada dasarnya dalam pendekatan ini kita mencoba membuat perbandingan yang lebih empatik dan persuasif yaitu mencari nilai kebenaran dari suatu kenampakan (noumena),karena kenampakan yang nampak di luar tidak bisa selalu menggambarkan keadaan di sebaliknya. Disi ada 3 pedoman dalam melakukan pendekatan ini,yaitu:
- Reduksi Fenomenologi
- Reduksi Editif
- Reduksi Transedental
D. Pendekatan Sejarah (Historis)
Sejarah dalah suatu suatu perubahan yang bersifat faktual (detail)
dengan mempelajari dan mendalami metode pendekatan ini kta diharapkan dapat terlepas dari mitos2 yang sedikit banyak mempengaruhi suatu riset yang sedang kita jalankan (mitologi). Dalam Pendekatan Sejarah ini kita dapat mengidentifikasi alur dan narasi terkait dengan bagaimana pesan sejarah dimaknai. disini kita mencoba menarik fraksi-fraksi dinamika sejarah agar dapat mengambil makna dari setiap perubahan yang terjadi.
Read more >>...